-->

Saat Rasulullah Menangisi Umatnya

Saat Rasulullah Menangisi Umatnya

AkuIslam.Id - Rasulullah pernah bersedih. Beliau bahkan menangisi umatnya karena takut umatnya banyak yang berbuat riya (pamer) dengan amal perbuatannya. Karena jika begitu, maka amal perbuatannya tidak akan sampai ke Allah.

Ilustrasi

Suatu hari Syidad bin Ausi mendatangi rumah Rasulullah Saw. Setelah mengucap salam, tak lama kemudian pintu rumah Nabi dibuka. Tapi, Syidad sangat terkejut ketika melihat wajah Nabi yang sedang gundah.

"Silahkan masuk dan tunggu sebentar," ujar Rasulullah sambil meninggalkan sahabatnya masuk ke dalam rumahnya.

"Ada perlu apa kamu kemari wahai sahabat?" tanya Nabi dengan tersenyum.

"Wahai Nabi, sebetulnya ada sesuatu yang ingin saya tanyakan. Tapi, karena engkau dalam keadaan sedih, jadi saya juga ikut bersedih. Untuk itulah, keinginan saya terpaksa saya batalkan." jawab Syadid sambil menundukkan kepalanya.

"Katakan saja apa keperluanmu. Insya Allah saya bisa memberikan jalan keluarnya," ujar Rasulullah dengan tersenyum.

RASULULLAH BERSEDIH

Syidad tetap bersikukuh untuk tidak bercerita. "Saya berharap, Rasulullah mau bercerita, mengapa tadi engkau bersedih sampai meneteskan air mata?" jawab Syadid.

"Baiklah, aku akan menjelaskan kepadamu," jelas Nabi. Kemudian Rasulullah menjawab dengan tenang. "Ya, Syidad, saya menangis bukan karena apa-apa. Tapi saya menangis karena saya khawatir terhadap umatku."

"Apa yang Anda khawatirkan terhadap umat Anda, apakah mereka akan menjadi kafir semua, atau mereka tidak mau melaksanakan kewajiban dan lebih suka berbuat maksiat?" tanya Syidad dengan sungguh - sungguh.

"Ketahuilah Syidad, yang saya khawatirkan akan perbuatan umatku adalah syirik?" jawab Nabi dengan meneteskan air mata.

"Astagfirullah, apa mereka takut karena tekanan oleh penguasa sehingga umat Anda banyak yang menjadi syirik?" tanya Syidad dengan penuh antusias.

"Bukan itu, umatku syirik karena mereka itu tidak menyembah berhala, tetapi mereka berlaku riya (pamer) dengan amalan perbuatan mereka," jawab Nabi.

"Astagfirullah, mengapa bisa begitu ya Rasul?" tanya Syidad lagi.

TIDAK DITERIMA

Beberapa saat kemudian Rasulullah bersabda lagi, "Para malaikat penjaga akan naik membawa amal perbuatan para hamba dari puasa, shalat, zakat, sedekahnya, dan sebagainya. Para malaikat itu mempunyai suara seperti suara lebah dan mempunyai sinar seperti matahari dan bersama mereka itu ada sekitar 3000 malaikat dan mereka membawa sampai langit ketujuh."

Setelah menjelaskan demikian itu Nabi Saw berhenti sebentar.

"Malaikat yang diserahi ke langit berkata kepada para malaikat pembawa pahala. Berdirilah kamu semua dan pukulkanlah amal perbuatan ini ke muka pemiliknya, dan semua anggotanya dan tutuplah hatinya, sungguh saya menghalangi sampainya kepada Allah, setiap amal perbuatan yangt idak dikehendaki untuk Allah, selain daripada Allah (membuat sesuatu amal bukan karena Allah)," lanjut beliau.

"Berlaku pamer adalah karena inginkan derajat tinggi, supaya mereka menjadi tersohor. Allah SWT telah memerintahkan agar saya tidak membiarkan amalnya melewati saya," sambung Nabi dengan nada sedih.

Malaikat penjaga membawa amal orang-orang saleh dan kemudian dibawa oleh malaikat ke langit sehingga terbuka semua, dan sampai kepada Allah SWT. Mereka berhenti di hadapan Allah dan memberikan pesaksian terhadap amal orang tersebut yang betul - betul saleh dan ikhlas karena Allah. Karena itu, di bulan Ramadan yang akan datang ini, sebisa mungkin mulai untuk menghindari sikap riya terhadap ibadah dan amal apa saja yang kita lakukan. Agar semua amal ibadah kita bisa diterima Allah SWT.
Advertisement // kode Iklan yang sudah diparse, letakkan disini

Share this

Kumpulan artikel yang didapat dari berbagai sumber yang ada di media online terupdate.

Previous
Next Post »

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.