-->

Masuk Islam Setelah Mimpi Pergi Haji

Masuk Islam Setelah Mimpi Pergi Haji

AkuIslam.Id - Hidayah Allah SWT di rasakan Nico Michael Eduard ketika bermimpi pergi haji. Dalam mimpi itu ia ditemani seorang wanita cantik berjilbab yang mengaku sebagai istrinya. Setelah mengalami mimpi itulah ia langsung menjadi mualaf. Mimpi punya istri berjilbab pun menjadi kenyataan. Berikut ini kisahnya....

Ilustrasi ( Foto @U-Report )

Perkenalkan nama saya Nico Michael Eduard. Saat ini saya berusia 21 tahun dan menjadi mahasiswa aktif semester 2 di Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Narotama Surabaya. Sejak kecil saya mengikuti agama kedua orang tua (Non Muslim). Ketika masuk sekolah, orang tua sengaja memilih sekolah khusus Non-Muslim untuk saya.

Mulai dari SD Sampai SMP saya bersekolah di sekolah khusus Non-Muslim yang ada di Surabaya. Saya bahkan sempat menjadi aktivis dalam kegiatan agama Non-Muslim. Sekitar 3 tahun lamanya, setiap hari minggu saya berangkat ke tempat ibadah, saya mengajari anak - anak mengenai ajaran Agama. Namun karena kedua orang tua bercerai dan usaha mama bangkurt, saya pun akhirnya pindah ke Blitar seorang diri. Sementara mama masih tetap di Gresik dan sudah menjadi mualaf terlebih dahulu.

MIMPI HAJI

Ketika di Blitar, sekolah yang saya pilih juga sekolah khusus Non-Muslim. Akan tetapi mayoritas 90% teman saya beragama Islam. Bermula dari lingkungan yang mayoritas teman Islam itulah saya mulai merasa nyaman dalam menjalani hidup. Di bulan Ramadan saya pernah iseng ikut puasa. Ternyata luar biasa, suasana berpuasa Ramadan sungguh indah, terlebih ketika berbuka puasa bersama teman - teman lainnya. Serasa ada rasa persaudaraan yang sangat kuat antar satu sama lain.

Sejak itulah saya mulai meninggalkan ajaran agama saya. Hari Raya Idul Fitri pun saya mengikutinya dengan suka cita. Teman - teman merayakan dengan hati bahagia. Memang saat itu saya tinggal sendiri, tetapi suasana Idul Fitri membuat saya merasa tak kesepian. Ketika lulus SMA, saya kembali ke Surabaya untuk bekerja.

Setelah merasakan indahnya Ramadan dan Idul Fitri tersebut, lebih dari satu tahun kemudian saya tak pernah lagi pergi ke tempat ibadah Agama saya untuk menjalankan ibadah. Rasa penasaran terhadap Islam begitu tinggi hingga suatu saat saya bertanya kepada seorang tokoh Islam mengenai Tuhan yang selama ini saya sembah. Mendengar penjelasan dari tokoh Islam itu saya saat itu masih meragukan Islam.

Hari - hari selanjutnya saya masih merasakan adanya kontradiksi dalam pemikiran saya. Di sisi lain saya merasa bingung, karena tiap saya bertanya kepada beberapa pendeta mengenai Islam tidak ada satu pun pendeta yang mengakui ajaran tersebut. Suatu ketika, saya pernah membaca buku yang membahas mengenai Tuhan yang selama ini saya sembah itu rupanya beragama Islam, akan tetapi penjelasan dalam buku itu belum menuntun datangnya hidayah dalam hati saya.

Puncaknya, saya pernah berdoa kepada Sang Pencipta tentang keraguan agama yang saya anut. Saya meminta petunjuk mengenai agama Islam. Tanpa diduga, malam harinya saya bermimpi berada di sebuah tempat yang belakangan saya tahu tempat itu adalah Masjidilharam di Makkah. 

Di tempat itu terdapat jutaan orang yang berdoa dan sedang shalat. Anehnya lagi, saat itu saya mengenakan pakaian putih dan peci atau songkok di atas kepala saya. Dalam mimpi itu juga tiba - tiba ada seorang wanita berjilbab mendampingi saya. Wanita itu mengaku sebagai istri saya. Aneh memang karena saat itu saya belum menikah. Saya tidak tahu siapa dia dan darimana datangnya, tetapi wajah wanita berjilbab itu terlihat sangat cantik. Spontan saya langsung terbangun dari tidur.

MAKNA PUASA

Esok harinya saya berkunjung ke saudara di daerah Kedungdoro, Surabaya. Tak jauh dari rumah saudara saya ada pondok pesantren yang bernama Shifa'ul Kulub. Di pesantren tersebut saya dikenalkan oleh saudara dengan seorang Kiai, Saya menceritakan semua kejadian mimpi tersebut. Beliau menjelaskan kalau saya bermimpi melaksanakan ibadah Haji di Tanah Suci.

Tentang jutaan orang yang berdoa, beliau menggambarkan bahwa itu suasana di Masjidilharam. Setelah itu saya rutin bertanya tentang Islam kepada beliau. Tepat sehari sebelum puasa tahun 2011, saya memantapkan niat saya untuk memeluk Islam dengan bimbingan dari seorang Kiai.

Di pesantren tersebut saya mengucapkan kalimat syahadat disaksikan dengan sekitar puluhan orang. Kepindahan saya menjadi mualaf, membuat hidup lebih terarah. Puasa pun saya laksanakan sebulan penuh. Ternyata mimpi mempunyai seorang istri berjilbab menjadi setengah kenyataan. Saat ini saya menjalin pernikahan dengan seorang wanita muslimah.

Istri saya dengan sabarnya membimbing saya shalat dan mengajarkan bacaan Alquran. Bagi saya, makna puasa mampu membuat saya dapat berpikir jernih, di mana saya dapat menahan hawa nafsu dari apapun. Menjauhkan dari berbuat jahat, menahan untuk tidak boros dan belajar bersedekah.
Advertisement // kode Iklan yang sudah diparse, letakkan disini

Share this

Kumpulan artikel yang didapat dari berbagai sumber yang ada di media online terupdate.

Previous
Next Post »

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.