-->

Wafatnya Sang Pedang Allah

Wafatnya Sang Pedang Allah

AkuIslam.Id - Khalid bin Walid mempunyai dedikasi yang tinggi dalam membela Islam. Tak perlu diragukan bukti ia selalu memimpin perang agar Islam makin berjaya. Sampai menjelang akhir hayatnya, ia juga berperang. Sampai akhirnya, ia meninggal setelah menyelesaikan perang di tempat tidurnya.

Ilustrasi

Di kisah sebelumnya diceritakan karena Khalid, Jarjah, salah satu pasukan Romawi masuk Islam. Karena kejadian tersebut, pasukan Romawi kecewa. Lantas mereka memulai penyerangannya kepada pasukan Islam dan pada mulanya mereka merasa bangga dengan kemenangan kecil di mana mereka dapat mematahkan sayap-sayap pasukan Islam, kecuali yang sedang dipertahankan oleh Ikrimah bin Abu Jahal dan Al Harits bin Hisyam.

Akhirnya, Khalid bin Walid pun keluar ke medan peperangan untuk menyelamatkan pasukan Islam dan keluar bersama Jarjah yang baru saja memeluk Islam. Keduanya memimpin pasukan Islam di tengah - tengah pasukan Romawi yang mencoba mengepung pasukan Islam.

Pasukan Islam pun berteriak semangat dan menggempur di belakang panglimanya, si pedang Allah, sehingga akhirnya pasukan Romawi tidak mampu bertahan lagi. Akhirnya pasukan Romawi pun mundur ke barisan mereka semula.

Khalid terus berjuang pedang dengan pedang bersama-sama pasukan Islam yang telah kembali semangat perjuangannya, begitu juga dengan Jarjah yang turut berjuang sejak tengah hari hingga matahari akan terbenam dan masuk waktu Magrib.

MENINGGAL DI TEMPAT TIDUR

Begitulah Khalid, selalu tak pernah menyerah di medan perang. Namun, tak hanya berjaya di medan perang. Ia mendapat berbagai luka yang menyayat tubuhnya, namun ternyata kematiannya justru bukan di medan perang, melainkan di atas tempat tidur.

Betapa menyesalnya Khalid, harapan untuk mati sahid di medan perang tidak tercapai dan Allah menghendaki kematiannya di atas tempat tidur sesudah perjuangannya membela Islam yang luar biasa itu.

Banyak yang menangisi kematian Khalid bin Walid. Diriwayatkan bahwa Umar bin Khattab pernah mendengar perempuan menangis karena kematian Khalid bin Walid, kemudian ada orang laki-laki tersebut Umar berkata, "Biarkanlah dia menangis karena kematian Abu Sulaiman ini (Khalid bin Walid), selama tangisnya itu tidak menabur-naburkan debu di atas kepalanya dan tidak berteriak-teriak."

Khalid meninggal dan dikuburkan di 642 di Emesa. Makamnya sekarang merupakan bagian dari sebuah msajid bernama Masjid Khalid bin Walid. Nisan Khalid menggambarkan daftar lebih dari 50 pertempuran besar yang ia menangi tanpa kekalahan.
Advertisement // kode Iklan yang sudah diparse, letakkan disini

Share this

Kumpulan artikel yang didapat dari berbagai sumber yang ada di media online terupdate.

Previous
Next Post »

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.