-->

Derita Hidup Wanita Pendengki

Derita Hidup Wanita Pendengki

AkuIslam.Id - Sungguh malang nasib RT, karena sifatnya yang suka dengki kepada orang lain, kini dirinya mengidap penyakit parah. Tak hanya itu, kekayaan dan kesombongannya lenyap sedikit demi sedikit karena untuk mencukupi kebutuhan pengobatannya.

Ilustrasi

Dari penuturan beberapa orang terdekatnya, diakui memang RT adalah tipe orang yang suka dengki kepada orang-orang terdekatnya. Dulu, RT kerap kali menunjukkan sikap yang kurang baik saat didapati salah seorang rekan kerjanya yang sedang berprestasi.

Tak hanya itu, RT juga sering kali membisikkan kata - kata yang kurang enak saat mendapati rekannya yang sedang mendapatkan suatu kemajuan dalam kariernya. "Halal, prestasi yang didapatkannya itu paling-paling hanya kebetulan saja. Saya juga bisa mendapatkan prestasi yang serupa, malah bisa lebih dari dia," bisiknya.

Rekan - rekan yang lainnya pun hanya bisa menggelengkan kepala saat melihat ulah RT yang kurang terpuji itu.

TAK INGIN DIKALAHKAN

RT yang memang terlahir dari keluarga yang berkecukupan ini sudah terbiasa hidup mewah. Dari kecil hingga dewasa, dirinya dimanjakan dengan segala fasilitas hidup yang lengkap. Latar belakang inilah yang mungkin membuat dirinya terlihat tak ingin dikalahkan oleh siapapun, terlebih lagi orang - orang yang menjadi saingannya.

Pernah suatu ketika, ada teman RT yang bercerita kalau dirinya baru saja membeli sebuah rumah, selang beberapa waktu kemudian dengan sombongnya RT bercerita kepada rekan - rekannya yang lainnya bahwa dirinya juga membeli sebuah rumah yang malah jauh lebih besar daripada milik temannya itu.

"Padahal, RT sudah mempunyai banyak rumah yang tersebar di beberapa tempat. Dan sekarang ia membeli rumah kembali lantaran tak ingin kalah saingan dengan teman kita yang baru saja membeli rumah," ujar Ria, salah satu temannya.

Karena tidak ada tujuan yang bermanfaat, rumah RT yang baru saja dibeli itu pun tergeletak tak terawat karena tidak ditempati hingga sekarang.

JATUH SAKIT

Menginjak usianya yang sudah mendekati sepatuh abad, rupanya teguran Allah mulai muncul satu demi satu. Satu tahun setengah yang lalu, RT divonis mengidap penyakit gagal ginjal yang mengharuskannya melakukan cuci darah rutin setiap minggunya.

Kondisi RT semakin hari semakin melemah. Hingga kini dirinya tak bisa melakukan aktivitas yang padat seperti dulu. Ia diharuskan untuk terapi dan membatasi aktivitasnya. Tubuh RT semakin hari juga semakin terlihat tak sehat. Beberapa anggota tubuh terlihat bengkak dan lebam karena efek dari penyakit yang dideritanya.

Derita RT tak hanya berhenti pada itu saja, kekayaan dan harta benda yang dimilikinya sedikit demi sedikit lenyap dan harus dilepaskan untuk menutupi kebutuhan pengobatannya. "Harta RT sedikit demi sedikit sudah dijual dan digadaikan untuk memenuhi kebutuhannya," ujar Ria salah satu teman dekatnya dengan rasa penuh iba.

Kondisi kesehatan RT yang tak kunjung membaik, membuat dirinya kini tak bisa bekerja kembali. Ia diminta berhenti bekerja oleh atasannya dikarenakan sudah tak mempunyai kontribusi yang banyak untuk perusahaan dan itu juga sebagai langkah efektif agar RT bisa konsen dalam proses pengobatannya.

Kehidupan RT pun semakin terpuruk. Ia harus berjuang melawan penyakit yang dideritanya dalam kesendiriannya. Di usianya yang sudah tidak muda lagi itu, RT belum juga dipertemukan dengan jodoh hidupnya. Alhasil, selama ia sakit, saudara, orang tua dan teman - teman terdekatnya yang setia menemani dan merawatnya.

Menginjak satu setengah tahun sudah RT mengidap penyakit itu dan kini ia pun semakin membutuhkan biaya untuk pengobatannya. Tinggallah rumah RT yang dulu sempat ia beli lantaran sempat iri hati dengan temannya.

"Rumah RT sudah sejak beberapa bulan yang lalu dilelang dan dijual. Namun, hingga saat ini masih belum ada yang berniat membelinya," ungkap Ria.

Untuk menutupi kebutuhannya tersebut, Ria pun berusaha membantu RT untuk mendapatkan pinjaman dari kas perusahaan. Alhamdulillah, perusahaan memberikan izinnya untuk meminjamkan uang. Namun, lagi - lagi RT berkilah dengan sikap yang tak ingin dikalahkannya itu.

"Sebetulnya saya itu mempunyai harta yang cukuplah untuk membiayai pengobatan saya sendiri. Tapi karena surat - surat saya masih dipegang ibunda yang sedang jatuh sakit, jadi terpaksalah saya harus meminjam uang di sini," tutur RT dengan kesombongannya.

Ria yang saat itu sedang menemani RT pun hanya bisa mengelus dada. "Kok bisa-bisanya ia belum sadar juga setelah diberikan ujian dari Allah dengan penyakitnya itu. Astagfirullah," ungkap Ria.

Hingga saat ini, RT masih terus berjuang melawan penyakit. "Saya berdoa semoga ia cepat sadar dengan segala derita yang sudah Allah berikan padanya. Mungkin segala derita yang tak berujung ini bisa menjadi pelajaran hidup bagi RT karena sikapnya yang suka iri hati dan tidak ingin dikalahkan itu," pungkas Ria.
Advertisement // kode Iklan yang sudah diparse, letakkan disini

Share this

Kumpulan artikel yang didapat dari berbagai sumber yang ada di media online terupdate.

Previous
Next Post »

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.