AkuIslam.Id - Islam memang memberikan keringanan untuk tidak berpuasa bagi ibu hamil. Namun, jika kondisi ibu hamil sehat dan tidak bermasalah, sangat dibolehkan bagi mereka untuk ikut berpuasa. Asal harus diperhatikan asupan kalori, vitamin dan airnya.
Ilustrasi Ibu Hamil Yang Sedang Berpuasa ( Foto @Sehatmagz.com ) |
Menurut dr Nova Hanafi SpOG, boleh saja wanita yang sedang hamil ikut berpuasa. Namun, tentu ada beberapa syarat dan tips yang harus diikuti. Namun, dr Nova menjelaskan, syarat mutlak yang harus dimiliki adalah wanita hamil tersebut hadus dalam kondisi sehat.
Karenanya, sebelum berpuasa, sebaiknya mereka berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungannya. Apakah boleh ikut berpuasa atau tidak.
"Yang penting dia sehat dan tidak ada masalah dengan kehamilannya. Pada wanita yang hamil di trimester satu sampai tiga tetap boleh berpuasa. Namun, pada wanita hamil di trimester pertama memang harus lebih diperhatikan lagi," jelas dokter spesialis kandungan dan ginekolog dari RS Husada Utama Surabaya ini.
PENURUNAN KADAR GULA
Dr Nova melanjutkan, pada kehamilan trimester pertama adalah masa pertumbuhan janin. Jadi, ketika wanita dengan usia kehamilan trimester pertama ingin berpuasa, ia harus sangat memperhatikan kondisi janinnya. Asupan kalori, vitamin, nutrisi dan air yang cukup sangat dibutuhkan.
Pada trimester pertama ini, yang harus diwaspadai ketika menjalankan puasa adalah kondisi hipoglikemia atau penurunan kadar gula dalam darah. "Gejala hipoglikemia ini harus benar - benar dipahami. Gejala yang kerap muncul adalah pusing, keringat dingin, berdebar - debar, lapar dan haus yang amat sangat. Jika Anda sudah mengalami gejala tersebut, maka sebaiknya puasa dibatalkan," jelas dr. Nova
Masih menurut dr Nova, memang mungkin tidak ada akibat langsung bagi janin. Namun yang pasti, asupan untuk tumbuh kembang bayi kurang optimal. Tentunya pada wanita di usia kehamilan trismester kedua dan ketiga juga harus mewaspadai kondisi hipoglikemia juga.
MENGONSUMSI DAGING
Untuk mencegah terjadinya hipoglikemia ini, dr Nova memberikan saran untuk memperhatikan pola makan. Seperti disebutkan di atas, asupan nutrisi (4 sehat 5 sempurna), dan air harus tercukupi. Optimalkan saat sahur, pilih menu yang mengandung protein dan lemak dalam jumlah cukup.
Kedua jenis zat gizi ini dapat bertahan lebih lama di pencernaan sehingga memperlambat rasa lapar di siang hari. Sebaliknya ibu hamil banyak mengonsumsi daging karena daging adalah makanan yang mengandung kalori dan protein sangat tinggi yang bisa disimpan tubuh dalam waktu cukup lama.
MAKAN BERTAHAP
Selain nutrisi, usahakan minum air putih minimal dua liter sehari. Ibu hamil juga harus mengupayakan makanan yang kaya vitamin C dan mineral seng (zinc) untuk menjaga vitalitas tubuh. "Bagi wanita yang punya kehamilan rewel, misalnya susah makan, maka lawanlah hal itu. Pastikan mengonsumsi gizi yang seimbang. Pola makan harus sehat, jangan hanya mengonsumsi makanan sesuai selera saja." imbuhnya.
Karena pengosongan lambung wanita hamil lebih lambat. Agar tidak terjadi penumpukan, maka sebaiknya ibu hamil melakukan makan secara bertahap. Misalnya, buka puasa secukupnya, kemudian setelah shalat Tawarih bisa makan lagi, namun bukan makan besar, tapi diganti dengan camilan sehat seperti sayur, buah atau susu.
"Wanita hamil yang berpuasa juga harus istirahat secara cukup," saran dr Nova. Namun bukan berarti Anda harus tiduran seharian selama berpuasa. Luangkan waktu satu atau dua jam untuk beristirahat di siang hari.
Dr Nova juga memberikan saran agar wanita hamil dengan gangguan penyakit seperti diabetes, anemia, maag atau hipertensi, harus berkonsultasi terlebih dahulu jika ingin ikut menjalankan ibadah puasa. "Sebaiknya, gangguan kesehatan diatasi terlebih dahulu baru ikut berpuasa. Atau pada penderita diabetes, harus ada saran dari dokter untuk jadwal pemberian insulin agar kesehatan tetap terjaga dan Anda dapat mengikuti puasa dengan lancar," ujarnya.
Baca juga:
Advertisement
// kode Iklan yang sudah diparse, letakkan disini
No comments
Note: Only a member of this blog may post a comment.