AkuIslam.Id - Perintah puasa Ramadan ternyata tidak hanya mengandung dimensi ibadah, tetapi juga memiliki keutamaan yang luar biasa. Selain berpahala besar dan ternyata berpuasa juga mampu menyembuhkan berbagai penyakit kronis. Pertanyaannya, puasa seperti apakah yang mampu seperti itu? Mari kita telusuri rahasia puasa sehat Rasulullah Saw.
Ilustrasi ( Foto @Sidomi.com ) |
Kedatangan Ramadan sangat ditunggu - tunggu umat Islam. Bahkan, beberapa orang yang memiliki riwayat sakit kronis atau sedang mengalami sakit parah, mulai melakukan konsultasi kesehatan kepada para dokter yang selama ini merawatnya.
Puasa terbukti sebagai obat mujarab yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit jasmani dan rohani, sebagaimana Rasulullah Saw bersabda, "Shuumuu tashihhuu (berpuasalah, niscaya kalian akan sehat)."
"Bapak" dokter atau psikolog dunia Ibnu Sina atau Avicenna (Persia, 980-1037) sering memanfaatkan puasa sebagai terapi penyembuhan dalam praktik pengobatannya bagi pasien yang menderita sejumlah penyakit jasmani ringan atau berat, bahkan penyakit rohani kronis.
Ibnu Sina adalah sosok dokter jasmani dan psikolog rohani yang telah menjadi teladan bagi segenap dokter dan psikolog dunia. Resep pengobatannya tidak melulu obat herbal atau kimia. Justru Ibnu Sina sering menelaah sejumlah rutinitas ibadah seperti shalat dan puasa yang sengaja diperintahkan TUhan untuk dijalankan sebagai kewajiban normatif.
Pola pemikiran Ibnu Sina yang menjadikan puasa sebagai terapi medis diadopsi para dokter untuk mengobati beberapa penyakit yang diderita sejumlah pasien. Seperti penyakit maag misalnya. Obat tradisional versi Ibnu Sina yang jitu adalah dengan terapi "puasa".
Fakta rillnya, orang yang memiliki maag akut (Kronis) dapat disembuhkan dengan cara berpuasa secara rutin. Bahkan, orang yang suka berpuasa seperti puasanya Nabi Daud, dijamin tidak akan terkena penyakit maag atau penyakit lambung lainnya.
Maka, benarlah kata dr Yusuf Al Qardhawai, "Minum obat - obatan bukanlah solusi menyembuhkan penyakit, tapi keyakinan kuat kita kepada Tuhanlah yang dapat menyembuhkan penyakit kita. Obat hanyalah sebagai sarana, Tuhan tetaplah yang menyembuhkan segala macam penyakit.
DIMENSI POSITIF
Ahmad Sahidah PhD, dosen Universitas Utara Malaysia mengatakan, memang benar bahwa puasa bisa menyehatkan. "Sehat bukan saja secara fisik semata, tetapi punya dimensi yang mendorong pada perilaku positif, sehat secara mental. Sehat yang dimaksud adalah raga dan jiwa. Secara medis, pencernaan akan bekerja dengan baik," papar Ahmad
Dikatakan, secara etik, orang yang berpuasa dilarang berbuat hasud, iri dan dengki. Perintah menahan diri dari perbuatan tercela jelas bimbingannya puasanya mengarahkan kita pada masyarakat yang beretika, beradab. "Dengan demikian, puasa tidak hanya berfungsi untuk kesehatan fisik tetapi juga etik," tambahnya.
Dikatakan, puasa Rasulullah tidak hanya mencegah dari makan dan minum, tetapi juga berbuat baik pada orang lain. Ini berarti bahwa puasa berdimensi pribadi dan sosial. "Nabi menyarankan berbuka dengan makanan manis agar kebutuhan tubuh segera dipenuhi. Demikian juga, segerakan berbuka dan mengakhirkan sahur. Jadi, agar berpuasa menyehatkan seseorang harus memerhatikan pola makan. Seperti itulah Nabi mencontohkan kepada kita," pungkasnya.
Baca juga:
Advertisement
// kode Iklan yang sudah diparse, letakkan disini
No comments
Note: Only a member of this blog may post a comment.