Jenny Heryani (52) tampak tekun menyimak bacaan Alquran yang dilantunkan temannya. Jemarinya terus bergerak meraba huruf braille yang tersusun sebagai ayat suci.
Perempuan ini merupakan seorang di antara puluhan penyandang tunanetra, turut serta dalam tadarus Alquran pada Ramadan 1437 H, digelar di kantor Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Sumatera Utara (Sumut), Jalan Sampul, Medan, Kamis (9/6)
"Kami memang tadarus di sini setiap hari Kamis. Ini sudah kegiatan tahunan Pertuni Sumut," kata Jenny yang merupakan pensiunan guru Bahasa Inggris dan Bahasa Jerman ini.
Suasana tadarus Alquran di kantor Pertuni Sumut begitu khidmat. Lantunan ayat suci Alquran dibacakan dengan merdu. Seorang guru yang juga tunanetra terus memandu tadarus itu. Seperti anggota lainnya, dia juga menyimak dan mengoreksi bacaan peserta.
Baca Juga : Gara-gara iklan sirup di bulan ramadhan, wanita cantik ini memutuskan masuk islam
Ada dua ruangan yang digunakan untuk tadarus Alquran kali ini. Selain ruang tengah, para anggota Pertuni juga menggunakan musala terletak di bagian belakang buat menggelar ibadah ini. Pengurus sengaja membagi lokasi tadarus agar semua anggota yang hadir mendapat kesempatan membaca Alquran.
"Kita tadarus dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, sebelum salat Zuhur," kata Ketua DPD Pertuni Sumut, Khairul Batubara (50).
Tak semua anggota Pertuni beragama Islam dapat hadir mengikuti tadarus Alquran itu. Tadarus Kamis pertama ini diikuti 28 anggota.
"Sebenarnya ada 120 anggota yang sudah bisa membaca Alquran huruf braille. Namun yang menyatakan akan hadir 40 orang. Dari 40 orang itu ada beberapa orang yang tidak hadir, karena tidak punya ongkos," jelas Khairul.
Selain tadarus, para penyandang tunanetra ini juga menyatakan rutin membaca Alquran di rumah masing-masing. "Kita juga ada program 1 juz 1 hari. Ada 38 anggota yang mengikuti program ini," ujar Khairul.
Baca Juga : Haru !! Terima Kasih atas Peristiwa 30 Tahun Lalu
Selain tadarus, Pertuni Sumut menggelar pengajian, sedekah, dan berbuka bersama. "Kalau khatam Alquran biasanya setiap 17 Ramadan. Juga akan ada Halalbihalal setelah Idul Fitri," tutup Khairul.
Sungguh luar biasa. Keterbatasan tak menghalangi para penyandang tunanetra ini untuk tetap melantunkan ayat-ayat suci Al Qur'an. Lalu, bagaimana dengan kita yang memiliki penglihatan normal? Semoga mereka dapat menginspirasi kita agar dapat lebih semangat lagi untuk membaca Al Qur'an dan menghafalnya.
Baca juga:
Advertisement
// kode Iklan yang sudah diparse, letakkan disini
No comments
Note: Only a member of this blog may post a comment.