AkuIslam.Id - Karena tidak mendengarkan nasihat ibunya, Farhat mendapatkan balasan siksa. Hal ini membuat Farhat sadar hingga akhirnya pulang dan meminta maaf kepada ibunya yang sudah sakit hati karenanya.
Ilustrasi |
Farhat adalah seorang anak yang taat beribadah. Suatu hari ia ingin menjalankan ibadah haji. Farhat pun pamit kepada sang ibu. "Ibu aku mau berhaji bersama teman-teman, izinkanlah aku," pamir Farhat kepada ibunya.
Ternyata perempuan tua itu sangat keberatan. Menurutnya, ia merasa bimbang terhadap keselamatan anaknya karena Farhat adalah satu-satunya anak yang hidup dari hasil pernikahannya dengan almarhum suaminya. "Janganlah kamu pergi haji sekarang karena hatiku merasa tidak enak," jawab Ibu Farhat.
Rupanya Farhat sudah tidak dapat menahan keinginannya untuk menunaikan ibadah haji. Maka meski tidak mendapat restu dari ibunya, dia berangkat haji. Tentu saja keputusannya ini bertentangan dengan ajaran Rasulullah Saw karena ridha Allah bergantung kepada ridha orang tua, murka Allah murkan orang tua juga.
DIPUKULI
Diperjalanan, Farhat berhenti melepaskan lelah di sebuah masjid untuk melaksanakan shalat Maghrib dan Isya. Kemudian mengerjakan shalat sunah dan wirid hingga malam. Secara kebetulan, di sekitar masjid itu penduduk sekitar sedang ramai mengejar seorang pencuri. Pencuri itu berlari ke arah masjid, di mana Farhat sedang beristirahat.
Maka orang-orang pun masuk ke dalam masjid. Mereka mengira pencuri itu pasti di dalam masjid. Ternyata betul, didekat mimbar ada seorang asing sedang duduk membaca tasbih. Tanpa bertanya-tanya lagi, Farhat ditarik keluar dan dipukul ramai-ramai.
Seorang petinggi desa itu langsung memutuskan hukuman yang berat pada Farhat atas desakan masyarakat yang marah. "Karena mencuri, ber dia hukuman cambuk," katanya.
Farhat yang dianggap pencuri ini dengan suara yang tersendat - sendat membuka mulutnya berkata, "Tolong beritahukanlah kepada orang-orang, aku ini ingin mengerjakan ibadah haji, tapi tidak mendapat restu dari ibuku."
Mendengar ucapan ini, orang - orang yang mendengar jadi terkejut dan menanyakan siapakah dia sebenarnya. Akhirnya, Farhat menjelaskan dan masyarakat merasa salah. Lantas mereka terpaksa memberitahukan hal itu kepada hakim. Setelah hakim itu datang dan tahu duduk perkara yang sebenarnya, maka semuanya menyesal.
BERTOBAT
Malamnya, Farhat minta di antarkan ke rumah ibunya. Pada waktu Farhat akan diantar, ibunya telah berdoa, "Ya Allah, jika anakku itu telah mendapatkan balasannya, maka kembalikanlah dia kepadaku agar aku dapat melihatnya.:
Begitu selesai berdoa, tak lama kemudian orang yang membawa anaknya pun sampai. Di rumah Farhat, ia minta didudukkan di depan pintu rumah ibunya dan mempersilakan orang yang mengantarnya itu pergi.
"Aku adalah musafir yang telantar. Tolonglah beri aku roti dan air sejuk," ujar Farhat dari balik pintu.
"Mendekatlah engkau di pintu. Ulurkan tanganmu melalui celah pintu," jawab ibunya.
"Maaf ibu, anak tidak boleh mendekati pintu, kedua kakiku sangat kaku dan tidak dapat mengulurkan tangan melalui celah pintu karena tanganku terasa letih."
"Jadi bagaimana caranya? Antara kita ada pemisah yang tidak boleh dilanggar. Kamu laki-laki yang tidak aku kenal dan aku adalah seorang perempuan," jawab ibunya.
"Jangan bimbang wahai ibu. Aku tidak akan membuka mata karena kedua mataku sangat pedih, jadi aku tidak akan melihat ke arah ibu," ujar Farhat.
Mendengar jawaban itu, kemudian perempuan tua itu pun keluar membawa sepotong roti dan segelas air sejuk. Farhat langsung memeluk kaki ibunya. "Ibu, aku adalah anak ibu yang durhaka." tutur Farhat sambil meneteskan air matanya. Ibunya pun merasa sedih. Dipandangnya orang cacat di depannya. Kemudian ia menjerit melihat wajah anaknya yang sudah babak belur itu. Mereka berdua saling berpelukan dalam tangisan.
Seketika itu juga perempuan tersebut menadahkan tangannya memohon ampun kepada Allah. "Ya Allah, sungguh aku menyesal atas kemarahanku kepada anakku. Aku bertobat untuk tidak mengulangi lagi hal ini. Ampunilah aku ya Allah serta ampunilah dosa orang-orang yang menyiksanya karena kami semua telah disesatkan oleh godaan iblis dengan nafsu marah."
Baca juga:
Advertisement
// kode Iklan yang sudah diparse, letakkan disini
No comments
Note: Only a member of this blog may post a comment.